Kesuksesan April

Bermimpilah


Salamku Menyapa Dunia
Suatu hari KH. Agus Salim - salah satu tokoh Islam dan Nasional - pernah menghadiri suatu rapat tingkat internasional, ketika beliau memberikan paparan dalam rapat, beliau membuka  dengan kalimat salam " Assalamualaikum warahmatullahi wa barakaatuh" beliau sengaja menyapa Perseta rapat dengan kalimat salam karena ingin mengetahui apakah dalam peserta rapat ada saudara seagama, yaitu Muslim.

Menebar salam merupakan suatu yang sangat dianjurkan dalam Islam, salam itu adalah doa, ketika seseorang memberi salam kepada orang lain berarti dia sedang mendoakan orang tersebut, begitu sebaliknya. Salam cerminan kebahagiaan hati jika salam keluar dari hati yang ikhlas.
Hukum memberi salam dalam Islam adalah Sunnah sementara menjawab salam adalah wajib.

Allah SWT berfirman:
Maka apabila  memasuki rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam (kepada penghuninya, yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(-Nya) bagimu, agar kamu mengerti."
(QS. An-Nur 24: Ayat 61)

Balaslah kebaikan dengan kebaikan pula, boleh membalas dengan setimpal atau sama ukurannya bahkan melebihi itu lebih baik.
Allah SWT berfirman:

وَاِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِاَحْسَنَ مِنْهَاۤ اَوْ رُدُّوْهَا  ۗ  اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيْبًا 

"Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik atau balaslah (penghormatan itu yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 86)

Kenapa Islam sangat  menganjurkan pemeluknya agar menebarkan salam?...ya, karena banyak manfaat yang bisa diambilnya. Diantaranya,yaitu: adanya rasa kasih sayang diantara sesama manusia, saling mendoakan kebaikan untuk sesama, terjalinnya tali silaturahmi antar sesama, menghilangkan sifat takabur, dengki dan tinggi hati.


Pernahkah anda melihat seseorang  memakan buah jeruk, coba perhatikan reaksi wajahnya ketika memakan jeruk tersebut, apakah wajahnya sumringah atau kecut? Jika wajahnya sumringah menandakan jeruk itu rasanya manis, sebaliknya jika kecut wajahnya pasti jeruk itu rasanya asam.

Begitulah gambaran orang yang murah senyum, indah dipandangnya dan yang memandangnya pun terbawa larut dalam keindahan. Sebaliknya jika orang yang bermuka masam, jutek,kecut tidak indah dipandang dan yang memandangnya malas untuk mendekatinya apalagi bersahabat dengannya.

Dalam hidup bermasyarakat senyum adalah modal utama untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Sebenarnya apasih senyum itu?... mengapa hidup ini harus senyum? Terus sejauh mana manfaatnya.

Senyum menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah gerak tawa ekspresif yang tidak bersuara untuk menunjukkan rasa senang, gembira, suka dan sebagainya dengan mengembangkan bibir sedikit.

Senyum itu ibadah, bahkan lebih dari itu senyum dikatagorikan sebagai perbuatan sedekah. Sebagaimana sabda Rasulullah.
"Senyummu dihadapan saudaramu adalah bernilai sedekah bagimu" (HR.Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

Kenapa senyum itu penting? Coba jika anda memasuki tempat anda bekerja dengan wajah penuh senyum, apa yang terjadi pada orang sekitar, mereka menyambutmu dengan kebahagiaan dan rasa tentram dihati, atau sebaliknya anda bertamu dengan orang yang mukanya ditekuk alias jutek, cemberut dan kecut, apa yang terjadi pada diri anda? Ketenangan atau ketentraman yang anda dapatkan, tentunya tidak, yang ada anda tidak kerasan alias cepat pamitan.

tersenyumlah, maka hati menjadi tenteram dan yang melihatpun akan merasakan ketentraman itu. Bahkan orang yang banyak senyum selalu awet muda, sebaliknya yang sering cemberut, jutek,kecut cepat tua dikarenakan tertarik nya syaraf-syaraf wajah. Maka tersenyumlah.



Ketika saya lulus dari Madrasah Tsanawiyah  Nurul Huda Cakung Jakarta Timur kemudian saya melanjutkan Madrasah Aliyah Negeri 1 Filial Cilincing Jakarta Utara. Ada dua sekolah yang menawarkan kerja, tapi saya tidak berkenan karena saya harus melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Penawaran itu menarik bagi saya untuk mengetahui alasan kenapa mereka menawarkan kerja kepada saya. Rasa ingin tahu mendorong saya untuk bertanya.
" kenapa bapak dan ibu menawarkan kerja kepada saya, padahal kan banyak yang lain". Tanya saya.
" Kamu, kalau berbusana sopan dan rapih" Jawab mereka.

Melihat jawaban yang sama, maka kesopanan dalam berbusana menjadi daya tarik tersendiri sebagai salah satu prasyarat untuk percayanya orang lain terhadap diri kita. Begitu juga dalam melamar pekerjaan di berbagai instansi, kesopanan menjadi tolok ukur diterima seseorang untuk kerja.

Suatu hari ada sebuah lowongan disalah satu stasiun televisi swasta.dibutuhkan seorang karyawan untuk diposisikan ditempat tertentu. Biasa terkadang sebelum dibuka untuk umum biasa ditawari para pejabat tertentu. Salah satu pejabat membawa saudara jauh dari ssng suami. Setelah dites dia lulus, tapi sayang dia tidak bisa menempatkan diri dimana dia berada, dia tidak mempunyai tata kesopanan  terhadap pejabat yang membawa. Dia tidak bisa membedakan mana rumah mana kantor. Melihat seperti itu maka orang tersebut tidak diterima menjadi karyawan di stasiun televisi swasta tersebut.

Keberhasilan seseorang dalam mencapai kesuksesan hidup dilatarbelakangi oleh nilai-nilai etika yang dilakukan ketimbang dari keahlian yang dimiliki. Nah, diantara nilai- nilai etika itu ya, kesopanan. Baik kesopanan dalam berbusana atau berprilaku.

Dengan demikian kesopananmu menjadi magnet atau daya tarik untuk kesuksesan apa yang kamu inginkan. Oleh karena itu mari kita jaga kesopanan dalam menjalani hidup ini.


Kata-kata yang terlontar dari mulut seseorang menunjukkan kelasnya. Ko, bisa seperti itu !....ya, karena yang keluar dari mulut orang yang punya kelas, kata-kata punya nyawa , punya magnet, dan penuh hikmah.
Kesantunan dalam bertutur kata sangat penting dan utama, orang yang punya kelas, kata-kata yang keluar sangat indah hingga tidak membuat orang tersinggung baik teman maupun lawan.

Kesantunan kata membuat pendengki akan berpikir dua kali dan kehabisan kata-kata. Karena setiap setiap kata-kata yang keluar dari pendengki dibalasnya dengan bahasa yang indah dan menyejukkan.

Diera milenium ini perkembangan tekhnologi tidak sebanding lurus dengan etika kesantunan berbahasa, banyak didapati hilangnya kesopanan berbahasa, ini ditemukan pada dunia Maya atau media sosial. 

Berapa banyak pelanggaran etika berbahasa baik dilakukan oleh orang yang katanya berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah, tentunya hal tersebut akan berimbas pada pola tingkah lakunya.

Kesantunan turunan dari kata santun yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti halus dan baik Budi bahasanya dan tingkah lakunya. Dilihat dari pengertian tersebut Kesantunan memiliki dua aspek yang sangat sederhana yakni pada bahasa dan perilaku seseorang. Pada aspek bahasa, kesantunan ditekankan pada pemilihan kata. Sedangkan, pada perilaku seseorang, kesantunan dapat dilihat dari ekspresi yang dikeluarkan.

Kesantunan harus ada pada setiap diri, kenapa harus ada?....ya, karena akan menjadikan hidup ini penuh keharmonisan, kedamaian dan terjalinnya hubungan silaturahmi. Ketiadaannya akan berimbas pada jauhnya hubungan antar sesama manusia. 

Oleh karena itu hiasi diri dengan etika kesantunan. Dengan kesantunan yang jauh menjadi dekat, yang sukar menjadi mudah, yang tersumbat menjadi lancar.



Suatu hari ada seorang tetangga baru memarkirkan  kendaraan di halaman rumah tetangganya, tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya baik dalam bentuk salam atau bentuk sapaan padahal dia lihat banyak orang ditempat itu, hal itu sering dilakukan hingga orang disekitar berkata." Tuh, orang apa hewan, tidak ada tatakramanya, salam tidak permisi tidak? Padahal berpendidikan". 

Suatu hari yang lain, ada seorang yang sedang berjalan sambil berpikir hingga tidak melihat ada orang lain, dia tidak menyapanya karena sedang focus pada pekerjaannya, biasanya suka menyapa, tapi kali ini dia menyapa, hingga orang yang tidak disapa berkata kepada orang lain." Ibu itu marah  dengan saya ya? Ko tidak nyapa saya?. 

Dua contoh diatas bisa dijadikan pelajaran bagi kita dalam hidup bermasyarakat. Ada tatakrama yang harus dijunjung tinggi, ketiadaannya membuat kehidupan menjadi tidak harmonis. Untuk itu mari kita pahami, apa yang dimaksud dengan sapaan?... kenapa kita harus menyapa?...dan sejauh mana manfaatnya?... 
Sapaan kata dasarnya" sapa" mendapat imbuhan akhiran "an"yang berarti ajakan untuk bercakap,teguran dan ucapan. Dengan demikian sapaan adalah suatu proses perbuatan yang dilakukan seorang kepala orang lain untuk diajak bercakap-cakap melalui bentuk teguran, hingga orang lain meresponnya.

Berapa pentingkah sapaan itu dalam hidup bermasyarakat?...tegur sapa mencerikan orang tersebut punya etika tatakrama kesopanan yang tinggi, sapaan menjadikan suasana penuh keharmonisan. Coba bayangkan jika kedua belah pihak tidak saling sapa alias selonong boy padahal mereka saling kenal, anda pasti bisa menebak bahwa orang tersebut hubungan tidak begitu harmonis, tidak punya nilai keakraban, pasti hidup mereka acuh tak acuh.

Terus sejauh mana manfaat sapaan dalam kehidupan ini. Segala sesuatu yang Allah SWT, ciptakan di muka bumi ada manfaatnya, sekalipun dalam pandangan manusia itu buruk. Begitu juga bagi orang yang mempunyai etika tatakrama yang mulia, jika diaplikasikan dalam kehidupan akan berbuah kebaikan untuknya. Nilai-nilai positif yang terkandung didalamnya adalah keakraban, terjaga silaturahmi, kedamaian, keharmonisan dan lainnya.

Bertegur sapa tidak mengenal kasta, tidak mengenal pendidikan, tidak ada penyekat dinding pemisah, bertegur sapa dilakukan kepada siapa saja, tidak mengenal tempat, tidak mengenal waktu.
Bagaimana caranya?.... yang melihat terlebih dahulu yang menyapa. 

Oleh karena itu jadikan sapaan bagian hidup, agar kehidupan menjadi terarah.

Dalam hidup ini terkadang kita lebih pandai menilai orang lain ketimbang menilai diri sendiri. kenapa bisa terjadi?... karena alat yang digunakan untuk melihat itu mata bukan hati. Mata selalu melihat kedepan sedang hati kedalam. Mata itu mudah tertipu. Terkadang apa yang dilihat mata tidak semua benar dan salah, sebab itu banyak yg tertipu.
Ketika hati yang melihatnya sulit untuk mengingkarinya.

Hati tidak bisa dibohongi, tapi lama-kelamaan menjadi kotor kalau tidak dibersihkan. Hati adalah laksana cahaya, ia menerangi dan menuntun kemana gerak langkah sang pemilik untuk melangkah.jika hati bersih, maka tindakan kebaikan yang muncul, tapi sebaliknya jika hati kotor tak tentu arah untuk melangkah.

Sebaik-baik manusia adalah manusia yang pandai menghisab atau introspeksi diri tentang apa yang dia lakukan selama ini.  Saidina Umar bin Khattab pernah berkata" hisablah dirimu sebelum kamu dihisab". Bila seorang sering menghisab diri, maka orang tersebut semakin mengetahui kekurangan diri dan sedapat mungkin menutupi atas kekurangannya. Semakin sedikit kurangnya, maka yang ada adalah kesuksesan yang sedang menunggu.

Introspeksi adalah peninjauan atau koreksi terhadap (perbuatan,sikap, kelemahan, kesalahan dan sebagainya) diri sendiri.(KBBI). Introspeksi Juga disebut dengan mawas diri. Jadi introspeksi adalah suatu proses yang dilakukan seseorang terhadap sesuatu perbuatan atau sikap yang pernah diperbuat sebelumnya hingga mampu mengindentifikasi kesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahan. Hal ini sebagai barometer untuk melakukan langkah berikutnya, hingga bisa meminimalisir kesalahan atau kelemahan berikutnya. 

Ketika kita tidak mampu introspeksi diri, terkadang kita selalu menyalahkan orang lain atau keadaan. Contoh, sering didapati dalam rapat seorang guru selalu mengeluh dan terkadang menyalahkan siswa-siswi yang diajarkan - suka ngobrol, bercanda, tidur alias tidak focus - padahal kalau guru tersebut bisa bercermin tentang dirinya, dia tidak akan menyalahkan siswa-siswi, melainkan guru tersebut menyalahkan diri karena belum bisa menjadi guru yang menarik dan menyenangkan. Itulah pentingnya introspeksi diri, jika suatu terjadi dia lebih dahulu melihat kedirinya sebelum kediri orang lain.

Sejauh mana sih manfaat dari introspeksi?... introspeksi diri ada ketika manusia mengalami kegagalan dalam hidup yang dijalankan. Ketika manusia mencapai kesuksesan yang ada dalam kehidupan sehari-hari adalah sebuah kebahagiaan, kesenangan dan keindahan, namun sebaliknya ketika kegagalan yang dialaminya, maka disinilah dia melakukan introspeksi terhadap sesuatu yang menyebabkan kegagalannya.disini introspeksi sebagai metode untuk melihat sebab-sebab terjadinya kegagalannya.

Introspeksi bisa juga disebut kontemplasi atau refleksi diri, karena semuanya mempunyai kesamaan. Instrospeksi bisa dilakukan diawal dalam rangka meliminasi kemungkinan kegagalan, bisa juga diakhir dengan tujuan memperbaiki kegagalan sebelumnya. Dengan demikian introspeksi  berpungsi sebagai perbaikan untuk lebih baik.

Ingat didunia ini tidak ada yang sempurna, kesempurnaan hanya milik sang penyempurna. Manusia hanya bisa berusaha menuju tangga-tangga kesempurnaan, untuk menuju kesempurnaan butuh introspeksi diri.


Kebijakan 

Suatu hari di zaman Kholifah Umar bin Khattab ada seorang yang mencuri makanan karena sudah beberapa hari tidak makan sementara dia tinggal dilingkungan orang-orang kaya. Ketika dia sedang mengambil makanan tersebut dia tertangkap kemudian dibawa kehadapan Kholifah.
" Kenapa kamu mencuri" tanya Umar.
" Keluargaku kelaparan sudah berapa hari tidak menyentuh makanan, aku melakukan dalam keadaan terpaksa" jawab pencuri.
" kamu tinggal di daerah mana" tanya Umar lagi.
" Aku tinggal di daerah ini....." Jawab pencuri.
Khalifah Umar telah mengetahui bahwa daerah yang disebut pencuri itu dihuni oleh para orang kaya, maka Umar memanggil para orang kaya lalu menghukumnya karena kelalaiannya mengasihi orang-orang miskin dilingkungannya, Sementara pencuri dibebaskan.

Ditengah pandemi Virus Corona atau Covid-19 untuk membatasi penyebaran virus pemerintah melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) berdampak pada melemahnya perekonomian rakyat dan hal ini sangat dirasakan terutama bagi masyarakat miskin. Tidak ada virus Corona saja susah mencari nafkah apalagi dalam kondisi ini.
Sampai titik nadirnya dengan keterpaksaan ada yang sampai mencuri beras hingga tertangkap warga kemudian dihakimi beramai-ramai tanpa mau tahu kondisi pencuri tersebut, inilah potret buruk masyarakat kita.

Tidak selamanya pencuri itu harus dihukum sekalipun mencuri adalah perbuatan tercela, perlu kebijakan dari para pemimpin. Jangan sampai hukum tajam kebawah tumpul ke atas. Belajarlah dari kisah Kholifah Umar bin Khattab.

Hukum memang harus ditegakkan, tapi bukan serta Merta atau membabi buta tanpa melihat latar belakang permasalahannya. Islam sangat menjunjung tinggi hukum, jika pihak yang dirugikan memaafkan maka hukum akan berubah. Contoh ketika seseorang muslim membunuh sesama muslim, maka hukumannya diqishos ( balasan setimpal), tapi jika ada pihak keluarga memaafkan gugur hukum tersebut. 

Mari kita bijak dalam menyikapi sesuatu yang terjadi pada kehidupan ini. Agar kita tidak salah dalam melangkah.