Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang mengetahui tentang garis kehidupan, begitu juga diri kita, suka dan duka seperti apa yang kita akan hadapi kita juga tidak tahu, karena Kehidupan adalah sebuah misteri, dia akan terungkap setelah kita selesai menjalani kehidupan. Semua kejadian dalam kehidupan ada pada genggaman sang pengatur kehidupan. Manusia hanya punya usaha untuk berubah, tetapi sang maha kuasa yang menentukan.
Belajar dari pengalaman hidup, ketika kita punya posisi diatas banyak orang yang melihat, banyak yang mengaku saudara, banyak yang mengaku teman, tidak ketinggalan juga sahabat karibpun datang, tetapi ketika pada posisi dibawah apalagi sedang mendapat ujian, mereka datang, tapi satu persatu mundur perlahan- perlahan hilang entah kemana. Hanya yang tersisah seorang sahabat.
Pernah saya mendengar seorang Ustadz sedang ceramah" untuk membedakan teman dengan sahabat itu mudah, jika kita sehat dan lagi senang banyak yang mengaku dan datang menghampiri itulah teman, tapi jika kita sedang mendapat ujian dan dia datang itulah sahabat".
Jadi sahabat adalah orang yang senantiasa ada dalam suka dan duka. Sahabat adalah orang yang mampu memotivasi dan menginspirasi serta mempunyai rasa kepedulian yang tinggi melebihi yang katanya saudara.
Begitu juga yang saya alami dalam hidup ini, ketika saya tertimpa musibah dan tersiar kemana-mana. Berita itu terdengar oleh para sahabat, mereka datang bagai gelombang berkejar-kejaran. Kesibukan tidak menghalanginya untuk datang melihatnya. Bahkan ada seorang sahabat yang empatinya menjadikan pelajaran untuk saya.
Dia bukan siapa-siapa, keluarga bukan apalagi kuturunan nasab, dia hanya seorang sahabat yang jarang bertemu puluhan tahun lamanya, tetapi empatinya melebihi keluarga yang masih keturunan nasab dan punya milyaran rupiah di bank-bank. Dia berkali-kali mendonasikan sebagian rezekinya hingga saya dapat melakukan terapi berkelanjutan.
Mungkin ini balasan Allah SWT terhadap apa yang kita lakukan kepada orang lain, setidaknya sakitku bisa menolong dua keluarga yang membantu saya setiap harinya. Hingga Allah SWT gerakan orang lain untuk menolong meringankan beban hidup ini.
Saya ingat kata-kata yang dia nukil dari hadits nabi " sebaik-baik manusia adalah manusia yang banyak manfaatnya".
Setidaknya Empatimu Mendidikku, untuk senantiasa berbagi kepada orang lain baik dalam suka maupun duka.
Belajar dari pengalaman hidup, ketika kita punya posisi diatas banyak orang yang melihat, banyak yang mengaku saudara, banyak yang mengaku teman, tidak ketinggalan juga sahabat karibpun datang, tetapi ketika pada posisi dibawah apalagi sedang mendapat ujian, mereka datang, tapi satu persatu mundur perlahan- perlahan hilang entah kemana. Hanya yang tersisah seorang sahabat.
Pernah saya mendengar seorang Ustadz sedang ceramah" untuk membedakan teman dengan sahabat itu mudah, jika kita sehat dan lagi senang banyak yang mengaku dan datang menghampiri itulah teman, tapi jika kita sedang mendapat ujian dan dia datang itulah sahabat".
Jadi sahabat adalah orang yang senantiasa ada dalam suka dan duka. Sahabat adalah orang yang mampu memotivasi dan menginspirasi serta mempunyai rasa kepedulian yang tinggi melebihi yang katanya saudara.
Begitu juga yang saya alami dalam hidup ini, ketika saya tertimpa musibah dan tersiar kemana-mana. Berita itu terdengar oleh para sahabat, mereka datang bagai gelombang berkejar-kejaran. Kesibukan tidak menghalanginya untuk datang melihatnya. Bahkan ada seorang sahabat yang empatinya menjadikan pelajaran untuk saya.
Dia bukan siapa-siapa, keluarga bukan apalagi kuturunan nasab, dia hanya seorang sahabat yang jarang bertemu puluhan tahun lamanya, tetapi empatinya melebihi keluarga yang masih keturunan nasab dan punya milyaran rupiah di bank-bank. Dia berkali-kali mendonasikan sebagian rezekinya hingga saya dapat melakukan terapi berkelanjutan.
Mungkin ini balasan Allah SWT terhadap apa yang kita lakukan kepada orang lain, setidaknya sakitku bisa menolong dua keluarga yang membantu saya setiap harinya. Hingga Allah SWT gerakan orang lain untuk menolong meringankan beban hidup ini.
Saya ingat kata-kata yang dia nukil dari hadits nabi " sebaik-baik manusia adalah manusia yang banyak manfaatnya".
Setidaknya Empatimu Mendidikku, untuk senantiasa berbagi kepada orang lain baik dalam suka maupun duka.
0 komentar:
Posting Komentar