Dalam hidup ini terkadang kita tidak sejalan dengan pendapat orang lain atau pimpinan kita. Hingga yang terjadi ketidak harmonisan hubungan kita terhadap pimpinan. Inipun sering terjadi antara sesama teman bahkan dalam rumah tangga, kenapa hal ini terjadi?.... bagaimana agar hal ini terjadi?.....
Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan proaktif ?... proaktif dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti" lebih aktif" sementara menurut Stephen R Cover:" suatu perilaku manusia bertanggung jawab atas dirinya sendiri, keputusannya sendiri, mengutamakan nilai dari perasaannya sendiri dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi"
Artinya bagaimana kita mampu mengambil keputusan berdasarkan nilai yang berlaku dan mengenyampingkan perasaan kita.
Contoh ketika kita tidak seide dengan pimpinan terkadang kita bersifat reaktif tidak simpatik, ngeluh dibelakang dan pada gilirannya berimbas pada kinerja kita dan hal itu diketahui oleh pimpinan. Jika ini terjadi bisa patal akibatnya. Mungkin kita belajar dari kisah seorang guru honorer yang tidak sependapat dengan kebijakan sekolah, tanpa dia pahami terlebih dahulu dan terbawa keadaan dia viralkan di medsos, apakah yang terjadi dengan guru tersebut?...pihak sekolah memutus hubungan kerja dengan guru tersebut, alias dipecat.
Bagaimana agar hubungan kita harmonis ?...ya, tentunya pandai-pandailah mengerti dahulu keinginan seseorang - empati kepadanya, mencarikan solusi yang bisa diterima olehnya, perhatian kepadanya dan lainnya yang membuatnya senang dengan standar nilai yang berlaku - baru orang lainpun mengerti akan diri kita.
Contoh, ketika seseorang atasan memberikan suatu kebijakan, jangan serta-merta kita tidak setuju apalagi kita patahkan. Cukup proaktif untuk mendukungnya dengan bekerja aktif dan penuh tanggung jawab, sambil terus kita memberikan masukkan yang diterima oleh logika.
Suatu hari di bulan Ramadhan saya berjumpa dengan seorang pengawas pembangunan sekolah, dia bercerita "dahulu saya pekerja kasar menjadi kuli dalam pembangunan sebuah proyek. Ketika pimpinan saya menginstruksikan tentang suatu konsep pembetonan jalan, saya melihat ada yang keliru, saya tidak memprotes dengan serta-merta, saya proaktif dengannya, hingga saya dekat dengannya, setelah dekat saya baru membicarakan tentang sistem yang dilakukan keliru, saya kasi argumen yang masuk akal dan kebetulan saya sekolah di bidang tersebut. Pimpinan saya menerima selanjutnya saya diangkat menjadi pengawas proyek".
Mari kita ubah mindset kita dari reaktif menjadi proaktif agar terjadi hubungan yang saling menguntungkan dikedua pihak.
0 komentar:
Posting Komentar