Dalam hidup ini terkadang kita tidak sejalan dengan pendapat orang lain atau pimpinan kita. Hingga yang terjadi ketidak harmonisan hubungan kita terhadap pimpinan. Inipun sering terjadi antara sesama teman bahkan dalam rumah tangga, kenapa hal ini terjadi?.... bagaimana agar hal ini terjadi?.....

Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan proaktif ?... proaktif dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti" lebih aktif" sementara menurut Stephen R Cover:" suatu perilaku manusia bertanggung jawab atas dirinya sendiri, keputusannya sendiri, mengutamakan nilai dari perasaannya sendiri dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi"

Artinya bagaimana kita mampu mengambil keputusan berdasarkan nilai yang berlaku dan mengenyampingkan perasaan kita. 

Contoh ketika kita tidak seide dengan pimpinan terkadang kita bersifat reaktif tidak simpatik, ngeluh dibelakang dan pada gilirannya berimbas pada kinerja kita dan hal itu diketahui oleh pimpinan. Jika ini terjadi bisa patal akibatnya. Mungkin kita belajar dari kisah seorang guru honorer yang tidak sependapat dengan kebijakan sekolah, tanpa dia pahami terlebih dahulu dan terbawa keadaan dia viralkan di medsos, apakah yang terjadi dengan guru tersebut?...pihak sekolah memutus hubungan kerja dengan guru tersebut, alias dipecat.

Bagaimana agar hubungan kita harmonis ?...ya, tentunya pandai-pandailah mengerti dahulu keinginan seseorang - empati kepadanya, mencarikan solusi yang bisa diterima olehnya, perhatian kepadanya dan lainnya yang membuatnya senang dengan standar nilai yang berlaku - baru orang lainpun mengerti akan diri kita.

Contoh, ketika seseorang atasan memberikan suatu kebijakan, jangan serta-merta kita tidak setuju apalagi kita patahkan. Cukup proaktif untuk mendukungnya dengan bekerja aktif dan penuh tanggung jawab, sambil terus kita memberikan masukkan yang diterima oleh logika.

Suatu hari di bulan Ramadhan saya berjumpa dengan seorang pengawas pembangunan sekolah, dia bercerita "dahulu saya pekerja kasar menjadi kuli dalam pembangunan sebuah proyek. Ketika pimpinan saya menginstruksikan tentang suatu konsep pembetonan jalan, saya melihat ada yang keliru, saya tidak memprotes dengan serta-merta, saya proaktif dengannya, hingga saya dekat dengannya, setelah dekat saya baru membicarakan tentang sistem yang dilakukan keliru, saya kasi argumen yang masuk akal dan kebetulan saya sekolah di bidang tersebut. Pimpinan saya menerima selanjutnya saya diangkat menjadi pengawas proyek".

Mari kita ubah mindset kita dari reaktif menjadi proaktif agar terjadi hubungan yang saling menguntungkan dikedua pihak.


Berawal dari sekolah, saya melihat seringnya siswa-siswi membuang sampah sembarangan padahal sekolah sudah menyiapkan tempat sampah pada setiap tempat, tetap saja sampah ada dimana-mana. Padahal pihak sekolah selalu mengingatkan, tetap saja terulang kebiasaan buang sampah sembarangan.

Saya pernah mengingatkan ketika upacara bendera" Jika kita tidak mampu untuk membersihkan, janganlah kita mengotorinya". Sekolah sudah berusaha untuk mendidik siswa agar punya rasa tanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya. Mungkin ini sudah menjadi tabiat siswa yang dia dapati diluar lingkungan sekolah.

Pendidikan awal ada dalam rumah tangga, orang tua harus mendidik sejak dini tentang tanggung jawab, bagaimana yang seharusnya dilakukan anak-anaknya. Contoh sederhana, ketika pulang sekolah anak terkadang meletakkan sepatu, tas, baju seragam bukan pada tempatnya atau setelah makan piring ditinggal begitu saja. Kebiasaan-kebiasaan seperti inilah terpatri pada otak anak hingga terbawa hingga dewasa.
Bagaimana sikap yang harus dilakukan orang tua dalam rangka mendidik anak agar tertanam pada dirinya rasa tanggung jawab atas apa yang dia lakukan. Orang tua wajib mendidik - mengarahkan dan mencontohkan - anak-anaknya hingga menjadi suatu kebiasaan.

Apakah yang terjadi jika sifat tanggung jawab itu tidak dilakukan atau dilanggar.
Coba bayangkan jika di rumah seluruh keluarga ketika buang air kecil tidak disiram atau dibersihkan. Pasti anda Sudah bayangkan akibatnya.

Kemudian coba perhatikan kejadian yang terjadi dilingkungan kita, kebanjiran, kebakaran hutan, longsor, dan yang lainnya, itu semua terjadi akibat ulah segelintir manusia yang tidak bertanggung jawab. Jika kita tidak punya kepedulian untuk mengingatkan, maka kita pun kena imbasnya. Ingat firman tuhan dalam Al Qur'an .
Allah SWT berfirman:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 41)

Mari kita berusaha mendidik diri, keluarga, lingkungan, siswa-siswi untuk menjadi manusia yang memiliki perilaku bertanggung jawab.





Teloransi Perekat Bangsa

Kita bersyukur hidup di negeri yang  indah ini, banyak bangsa lain yang tertarik dengan tanah air kita ini.beribu -ribu tahun negeri ini diperebutkan bangsa lain, silih berganti mereka merampok kekayaan yang negeri ini miliki, sementara penduduknya diberangus dan ditindas. Banyak para syuhada gugur dalam merebut kembali negeri ini dari tangan penjajah hingga negeri bebas menentukan nasibnya sendiri.

Setelah merdeka, negeri ini tidak serta-merta bebas dari kedamaian. Banyak musuh dalam selimut yang berusaha merusak arti kemerdekaan. Alhamdulillah, dengan sifat saling bahu-membahu antara Umaro dan ulama serta rakyat, negeri ini mampu berdiri kokoh.

Suatu hal yang perlu diketahui oleh anak-anak bangsa ini, bahwa Umat Islam telah mampu memberikan sumbangan terbesar dan tercatat dalam sejarah dalam menjaga keutuhan bangsa, Umat Islam Merelakan  penghapusan tujuh kata pada sila pertama dari Pancasila. Toleransi dalam rangka perekat bangsa lebih diutamakan. Karena Negeri ini bukan dihuni umat Islam saja.

Saling menghormati, saling menghargai harus ada dalam pribadi setiap manusia.
Apalagi masalah keyakinan atau agama, kita harus menghormati tanpa harus ikut campur dalam urusan agama mereka. Toleransi harus ditegakkan dalam rangka perekat bangsa.

Begitu juga hubungan dengan sesama manusia, tetangga, teman dan yang lainnya. Pandai-pandailah menghargai dan menghormati orang lain, jika kita ingin dihormati dan dihargai orang lain. 





Suatu hari saya mengikuti pelatihan militer di salah satu markas TNI, saya mengikuti karena mendaftar jadi Resimen mahasiswa ( MENWA), hampir dua Minggu di sana selebihnya di alam terbuka Ciampea Bogor. Selama mengikuti pelatihan hidup penuh aturan, sampai mau berangkat ke masjidpun tidak semau kita, tetap dalam barisan yang rapi. Coba-coba melanggar, hukuman yang didapati. Inilah contoh sebuah kedisiplinan. 

Disiplin salah Satu unsur utama dalam menuju tangga kesuksesan hidup, tanpa adanya disiplin jangan berharap kesuksesan itu ada. Kenapa harus disiplin?....terus bagaimana agar kita bisa disiplin.

Sering kita mendengar kata disiplin, seperti apa sih disiplin itu?....ya, disiplin itu menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti" Tata tertib, Ketaatan atau Kepatuhan kepada tata tertib".
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya.
Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. Pendisiplinan bisa jadi menjadi istilah pengganti untuk hukuman ataupun instrumen hukuman di mana hal ini bisa dilakukan pada diri sendiri ataupun pada orang lain.(Wikipedia)
Disiplin bukan hanya diterapkan dalam sebuah lembaga atau organisasi, tapi juga untuk diri sendiri. Agar tercapainya apa yang kita programkan dalam meraih apa yang kita cita-citakan perlu ada aturan-aturan yang wajib kita patuhi. Tanpa kepatuhan apa yang kita programkan hanya sebatas mimpi dan sulit untuk terwujudkan. Oleh karena itu kenapa disiplin sangat dibutuhkan dalam hidup ini ? Pendisiplinan itu harus dimulai dari diri sendiri, baru orang lain akan mengikuti, jika kita ingin menegakkan disiplin sementara diri kita belum disiplin, sulit pendisiplinan akan ditegakkan.Pernah suatu hari seorang guru didamprat oleh para wali murid disebabkan melakukan pendisiplinan murid sementara guru tersebut indisipliner.
Setiap kita punya rencana, agar rencana itu tercapai dan tepat waktu, maka kita perlu mengikuti alur yang kita buat tanpa harus melupakan aturan itu. Contoh jika kita ingin berprestasi dalam suatu bidang tertentu. Kita buat jadualnya, tatibnya, kemudian menjalankan sesuai jadual yang kita buat. Pasti hasilnya sesuai yang kita inginkan.
Begitu juga dalam dunia pendidikan, jika semua civitas academica menjunjung tinggi nilai-nilai kedisiplinan, pasti apa yang diprogramkan berjalan dengan efektif dan hasilnya sesuai harapan.
Bagaimana cara agar nilai-nilai disiplin bisa ditegakkan, sederhana saja; buat aturan yang jelas, tuangkan dalam sebuah tulisan, letakkan ditempat yang banyak dilihat orang sebagai pengingat, terapkan reward dan punishment.


Kesuksesan
Suharto
MTsN 5 Jakarta
15 April 2020

Setiap orang ingin hidupnya sukses, tetapi tidak semua orang bisa meraihnya. Kenapa bisa terjadi seperti itu?.... karena tidak semua orang memahami akan kesuksesan itu sendiri. 

Apakah kesuksesan itu tercapainya sesuatu yang kita inginkan atau cita-citakan?... Misal mendapatkan kedudukan atau naik pangkat bagi pekerja, mendapatkan nilai tertinggi bagi yang sekolah, mendapatkan anak orang kaya biar hidup terjamin bagi seorang wanita atau pria. Bisa ia bisa tidak, yang jelas Kesuksesan yang sebenarnya adalah kesuksesan yang diraih dengan usahanya sendiri dan bisa dinikmati oleh diri sendiri dan orang banyak. Buat apa sukses jika jauh dengan keluarga, sistem jauh dari kebenaran atau jauh dari kejujuran.

Kapan bisa dilihat bahwa kesuksesan itu ada pada diri seseorang?....ya, ketika orang tersebut mampu menikmati hasil yang diperolehnya. Bahkan lebih dari itu, sebagaimana Amirullah Syarbini dan kawan mengatakan:"gambaran manusia yang sukses seutuhnya adalah manusia yang ketika lahir ke dunia ia menangis dan orang lain tersenyum bahagia.  Sebaliknya , ketika ia meninggal dunia,ia tersenyum dengan manis dan orang yang berada disekitarnya menangis, karena merasa kehilangan."
Ada seorang teman mengatakan" kejarlah kesuksesan sebelum umur mencapai empat puluhan, karena setelah itu Sulit untuk meraihnya". Kenapa bisa begitu ?mungkin umur dibawah empat puluhan masanya untuk mengejar impian, tenaga masih kuat, pikiran masih pressure. Setelah itu tinggal mengembangkan dan menikmatinya.

Bagaimana caranya meraih kesuksesan,?ada beberapa kiat menuju kesuksesan, diantaranya:
1. Keyakinan, hal ini menjadi modal awal dan utama untuk meraih sebuah kesuksesan, tanpa keyakinan yang kuat sulit rasanya untuk mencapai kesuksesan. Keyakinan adalah kepercayaan terhadap diri bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu. Hal ini harus tertanam dalam hati yang paling dalam sebagai sugesti untuk melakukan sesuatu. Katakan pada diri" saya yakin pasti bisa,.....saya yakin pasti bisa, saya yakin pasti bisa,... bismillah....." Jangan lupa sertakan Allah SWT, agar kamu tidak takabur.

2. Focus, jika melakukan suatu pekerjaan apapun diperlukan perhatian penuh pada sesuatu yang dikerjakan. Jika tidak sulit rasanya untuk meraih apa yang kita inginkan. Focus sangat dibutuhkan ketika kita ingin menggapai mimpi. Singkirkan penghalang-penghalang yang menyebabkan hilangnya focus. Berikan waktu khusus untuk melakukannya.

3. Konsisten, dalam melakukan sesuatu dibutuhkan keajegan, ketetapan atau tidak mencla-menclo. Konsisten dalam melakukan sesuatu yang dilakukan.misal ketika kita mengatakan sesuatu tentang sebuah kejujuran, dalam kondisi apapun kita mengatakan seperti apa yang pertama kali kita katakan. Konsisten dengan bidang yang kita kerjakan dan konsisten terhadap waktu yang telah dijadualkan.

Jika keyakinan, focus dan konsisten ini ada dalam diri pribadi seseorang. InsyaAllah, sesuatu yang diimpikan akan menjadi sebuah kenyataan. Setiap orang pasti akan mampu mencapai tangga-tangga kesuksesan, jika dikerjaan dengan penuh  kesungguhan, sebagai mana maqola Arab" MAN JADDA WA JADA" Siapa yang bersungguh-sungguh, pasti sukses/berhasil.
Maka yakinlah,  pasti anda bisa !..


Bermimpilah
Segala  sesuatu terjadi pada kehidupan manusia berawal dari sebuah mimpi, semua manusia mempunyai impian akan sesuatu hal, terkadang mimpi itu menjadi sebuah kenyataan dan hal itu bukan suatu yang mustahil, karena banyak orang sukses berawal dari sebuah mimpi. Sebenarnya mimpi itu apa ya?... terus kenapa manusia harus bermimpi?... Lalu milik siapa?...dan bagaimana mewujudkan mimpi menjadi kenyataan?....

Ok, mimpi itu seperti apa ya ? atau seperti yang sering dialami orang tidurkah?.... mungkin kali. Coba kita lihat dahulu arti mimpi itu apa?. mimpi adalah suatu harapan dan angan kita saat kita tak sadar, dalam hal ini adalah tertidur atau beristirahat. akan tetapi banyak orang hanya menganggap mimpi itu adalah sebuah bunga tidur. akan tetapi apabila kita yakin dan berusaha akanlah kita mendapatkan mimpi – mimpi yang awalnya hanyalah bunga tidur .(Rezha Prasetyo).
Menurut penulis, mimpi itu adalah sebuah keinginan seseorang yang masih berupa ide- ide dan masih bersifat abstrak dan masih tersimpan didalam pikiran manusia. Bisa juga diartikan sebuah cita-cita yang masih bersifat penggambaran atau angan-angan.
Mimpi itu akan bisa terwujud, jika ada suatu usaha atau ikhtiar, ketiadaan usaha hanya sebatas angan-angan. Contoh, ada seseorang yang bermimpi menjadi seorang dokter, kemudian dia sekolah yang ada hubungannya dengan ilmu kedokteran, dia belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan prestasi yang bagus hingga dia diterima kuliah di universitas Indonesia pada fakultas kedokteran hingga lulus dan gelar kedokteran.

Apakah semua orang bisa bermimpi atau hanya orang-orang tertentu?... Mimpi adalah milik semua orang, mimpi tidak mengenal kasta atau golongan. Selagi manusia itu sadar berhak untuk bermimpi. Maka bermimpilah. Karena orang yang bermimpi orang yang mempunyai masa depan. Ko, bisa. Ya, bisalah! Karena dia merencanakan hidupnya dengan perencanaan yang matang, tidak asal-asalan.

Terus bagaimana mewujudkan mimpi tersebut ?.......gampang ko!... Cukup anda punya keyakinan yang kuat bahwa saya pasti bisa, buktikan dengan kerja atau belajar sungguh-sungguh, focus pada apa yang kamu impikan, konsisten, disiplin. Insyaallah pasti tercapai.


Salamku Menyapa Dunia
Suatu hari KH. Agus Salim - salah satu tokoh Islam dan Nasional - pernah menghadiri suatu rapat tingkat internasional, ketika beliau memberikan paparan dalam rapat, beliau membuka  dengan kalimat salam " Assalamualaikum warahmatullahi wa barakaatuh" beliau sengaja menyapa Perseta rapat dengan kalimat salam karena ingin mengetahui apakah dalam peserta rapat ada saudara seagama, yaitu Muslim.

Menebar salam merupakan suatu yang sangat dianjurkan dalam Islam, salam itu adalah doa, ketika seseorang memberi salam kepada orang lain berarti dia sedang mendoakan orang tersebut, begitu sebaliknya. Salam cerminan kebahagiaan hati jika salam keluar dari hati yang ikhlas.
Hukum memberi salam dalam Islam adalah Sunnah sementara menjawab salam adalah wajib.

Allah SWT berfirman:
Maka apabila  memasuki rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam (kepada penghuninya, yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(-Nya) bagimu, agar kamu mengerti."
(QS. An-Nur 24: Ayat 61)

Balaslah kebaikan dengan kebaikan pula, boleh membalas dengan setimpal atau sama ukurannya bahkan melebihi itu lebih baik.
Allah SWT berfirman:

وَاِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِاَحْسَنَ مِنْهَاۤ اَوْ رُدُّوْهَا  ۗ  اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيْبًا 

"Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik atau balaslah (penghormatan itu yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 86)

Kenapa Islam sangat  menganjurkan pemeluknya agar menebarkan salam?...ya, karena banyak manfaat yang bisa diambilnya. Diantaranya,yaitu: adanya rasa kasih sayang diantara sesama manusia, saling mendoakan kebaikan untuk sesama, terjalinnya tali silaturahmi antar sesama, menghilangkan sifat takabur, dengki dan tinggi hati.


Pernahkah anda melihat seseorang  memakan buah jeruk, coba perhatikan reaksi wajahnya ketika memakan jeruk tersebut, apakah wajahnya sumringah atau kecut? Jika wajahnya sumringah menandakan jeruk itu rasanya manis, sebaliknya jika kecut wajahnya pasti jeruk itu rasanya asam.

Begitulah gambaran orang yang murah senyum, indah dipandangnya dan yang memandangnya pun terbawa larut dalam keindahan. Sebaliknya jika orang yang bermuka masam, jutek,kecut tidak indah dipandang dan yang memandangnya malas untuk mendekatinya apalagi bersahabat dengannya.

Dalam hidup bermasyarakat senyum adalah modal utama untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Sebenarnya apasih senyum itu?... mengapa hidup ini harus senyum? Terus sejauh mana manfaatnya.

Senyum menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah gerak tawa ekspresif yang tidak bersuara untuk menunjukkan rasa senang, gembira, suka dan sebagainya dengan mengembangkan bibir sedikit.

Senyum itu ibadah, bahkan lebih dari itu senyum dikatagorikan sebagai perbuatan sedekah. Sebagaimana sabda Rasulullah.
"Senyummu dihadapan saudaramu adalah bernilai sedekah bagimu" (HR.Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

Kenapa senyum itu penting? Coba jika anda memasuki tempat anda bekerja dengan wajah penuh senyum, apa yang terjadi pada orang sekitar, mereka menyambutmu dengan kebahagiaan dan rasa tentram dihati, atau sebaliknya anda bertamu dengan orang yang mukanya ditekuk alias jutek, cemberut dan kecut, apa yang terjadi pada diri anda? Ketenangan atau ketentraman yang anda dapatkan, tentunya tidak, yang ada anda tidak kerasan alias cepat pamitan.

tersenyumlah, maka hati menjadi tenteram dan yang melihatpun akan merasakan ketentraman itu. Bahkan orang yang banyak senyum selalu awet muda, sebaliknya yang sering cemberut, jutek,kecut cepat tua dikarenakan tertarik nya syaraf-syaraf wajah. Maka tersenyumlah.



Ketika saya lulus dari Madrasah Tsanawiyah  Nurul Huda Cakung Jakarta Timur kemudian saya melanjutkan Madrasah Aliyah Negeri 1 Filial Cilincing Jakarta Utara. Ada dua sekolah yang menawarkan kerja, tapi saya tidak berkenan karena saya harus melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Penawaran itu menarik bagi saya untuk mengetahui alasan kenapa mereka menawarkan kerja kepada saya. Rasa ingin tahu mendorong saya untuk bertanya.
" kenapa bapak dan ibu menawarkan kerja kepada saya, padahal kan banyak yang lain". Tanya saya.
" Kamu, kalau berbusana sopan dan rapih" Jawab mereka.

Melihat jawaban yang sama, maka kesopanan dalam berbusana menjadi daya tarik tersendiri sebagai salah satu prasyarat untuk percayanya orang lain terhadap diri kita. Begitu juga dalam melamar pekerjaan di berbagai instansi, kesopanan menjadi tolok ukur diterima seseorang untuk kerja.

Suatu hari ada sebuah lowongan disalah satu stasiun televisi swasta.dibutuhkan seorang karyawan untuk diposisikan ditempat tertentu. Biasa terkadang sebelum dibuka untuk umum biasa ditawari para pejabat tertentu. Salah satu pejabat membawa saudara jauh dari ssng suami. Setelah dites dia lulus, tapi sayang dia tidak bisa menempatkan diri dimana dia berada, dia tidak mempunyai tata kesopanan  terhadap pejabat yang membawa. Dia tidak bisa membedakan mana rumah mana kantor. Melihat seperti itu maka orang tersebut tidak diterima menjadi karyawan di stasiun televisi swasta tersebut.

Keberhasilan seseorang dalam mencapai kesuksesan hidup dilatarbelakangi oleh nilai-nilai etika yang dilakukan ketimbang dari keahlian yang dimiliki. Nah, diantara nilai- nilai etika itu ya, kesopanan. Baik kesopanan dalam berbusana atau berprilaku.

Dengan demikian kesopananmu menjadi magnet atau daya tarik untuk kesuksesan apa yang kamu inginkan. Oleh karena itu mari kita jaga kesopanan dalam menjalani hidup ini.

 ‌

Pro dan kontra dalam menyikapi suatu masalah pasti akan terjadi, hal ini dilatarbelakangi oleh pengalaman-pengalaman hidup seseorang, semakin tinggi pengalaman seorang dalam mengarungi kehidupan semakin bijak dalam menyikapi permasalahan. Sebaliknya semakin rendah pengalaman seorang semakin kurang bijak dalam  menyikapi  permasalahan.karena lebih mendahulukan eksen sebelum berpikir.
‌Begitu juga ketika kita berhadapan dengan permasalahan, sering kita langsung mengeksekusi tanpa Tabayyun terlebih dahulu. Sebagai orang tua atau guru sering kali memojokkan anak ,menghukum tanpa mengoreksi terlebih dahulu. Saya sering melihat jika siswa terlambat sering pihak ketertiban tanpa tanya langsung menghukum siswa tersebut. Guru tersebut tidak tahu bagaimana stresnya seorang siswa tersebut untuk sampai ke sekolah. Sudah stres di jalan ditambah lagi stres oleh sang guru tersebut.
‌Saya pernah mendengar ceramah pak Arif Rahman, seorang pakar pendidikan bagaimana beliau menghadapi siswa-siswi lab school , beliau cukup berdiri digerbang sekolah. Beliau cukup menyapa dengan senyuman manis para siswa tanpa harus menghukum.
‌Begitu juga saya pernah membaca dari situs internet ada seorang siswa terlambat masuk ke sekolah dan dia dilarang masuk oleh satpam, tetapi ada seorang guru . kejadian itu, lalu meminta satpam untuk mempersilakan masuk. Kenapa guru itu mempersilahkan masuk, karena guru itu pernah melihat siswa itu menjadi tukang parkir untuk biaya sekolah. Siswa tersebut dikemudian hari menjadi salah satu menteri pendidikan di tanah air ini.
‌Oleh karena itu jangan kita terlalu mudah menjatuhkan hukuman terhadap siswa atau anak tanpa melihat permasalahan terlebih dahulu. Jangan memecahkan masalah yang berakibat munculnya masalah baru.
‌Apa yang diperbuat didasari dari oleh pola pikir (mindset), pola pikir yang terbentuk karena asupan nutrisi-nutrisi dari hasil melihat, mendengar dan membaca. Dari sinilah munculnya perbedaan cara pandang dalam menyikapi sesuatu




Kata-kata yang terlontar dari mulut seseorang menunjukkan kelasnya. Ko, bisa seperti itu !....ya, karena yang keluar dari mulut orang yang punya kelas, kata-kata punya nyawa , punya magnet, dan penuh hikmah.
Kesantunan dalam bertutur kata sangat penting dan utama, orang yang punya kelas, kata-kata yang keluar sangat indah hingga tidak membuat orang tersinggung baik teman maupun lawan.

Kesantunan kata membuat pendengki akan berpikir dua kali dan kehabisan kata-kata. Karena setiap setiap kata-kata yang keluar dari pendengki dibalasnya dengan bahasa yang indah dan menyejukkan.

Diera milenium ini perkembangan tekhnologi tidak sebanding lurus dengan etika kesantunan berbahasa, banyak didapati hilangnya kesopanan berbahasa, ini ditemukan pada dunia Maya atau media sosial. 

Berapa banyak pelanggaran etika berbahasa baik dilakukan oleh orang yang katanya berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah, tentunya hal tersebut akan berimbas pada pola tingkah lakunya.

Kesantunan turunan dari kata santun yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti halus dan baik Budi bahasanya dan tingkah lakunya. Dilihat dari pengertian tersebut Kesantunan memiliki dua aspek yang sangat sederhana yakni pada bahasa dan perilaku seseorang. Pada aspek bahasa, kesantunan ditekankan pada pemilihan kata. Sedangkan, pada perilaku seseorang, kesantunan dapat dilihat dari ekspresi yang dikeluarkan.

Kesantunan harus ada pada setiap diri, kenapa harus ada?....ya, karena akan menjadikan hidup ini penuh keharmonisan, kedamaian dan terjalinnya hubungan silaturahmi. Ketiadaannya akan berimbas pada jauhnya hubungan antar sesama manusia. 

Oleh karena itu hiasi diri dengan etika kesantunan. Dengan kesantunan yang jauh menjadi dekat, yang sukar menjadi mudah, yang tersumbat menjadi lancar.


Kata-kata yang terlontar dari mulut seseorang menunjukkan kelasnya. Ko, bisa seperti itu !....ya, karena yang keluar dari mulut orang yang punya kelas, kata-kata punya nyawa , punya magnet, dan penuh hikmah.
Kesantunan dalam bertutur kata sangat penting dan utama, orang yang punya kelas, kata-kata yang keluar sangat indah hingga tidak membuat orang tersinggung baik teman maupun lawan.

Kesantunan kata membuat pendengki akan berpikir dua kali dan kehabisan kata-kata. Karena setiap setiap kata-kata yang keluar dari pendengki dibalasnya dengan bahasa yang indah dan menyejukkan.

Diera milenium ini perkembangan tekhnologi tidak sebanding lurus dengan etika kesantunan berbahasa, banyak didapati hilangnya kesopanan berbahasa, ini ditemukan pada dunia Maya atau media sosial. 

Berapa banyak pelanggaran etika berbahasa baik dilakukan oleh orang yang katanya berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah, tentunya hal tersebut akan berimbas pada pola tingkah lakunya.

Kesantunan turunan dari kata santun yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti halus dan baik Budi bahasanya dan tingkah lakunya. Dilihat dari pengertian tersebut Kesantunan memiliki dua aspek yang sangat sederhana yakni pada bahasa dan perilaku seseorang. Pada aspek bahasa, kesantunan ditekankan pada pemilihan kata. Sedangkan, pada perilaku seseorang, kesantunan dapat dilihat dari ekspresi yang dikeluarkan.

Kesantunan harus ada pada setiap diri, kenapa harus ada?....ya, karena akan menjadikan hidup ini penuh keharmonisan, kedamaian dan terjalinnya hubungan silaturahmi. Ketiadaannya akan berimbas pada jauhnya hubungan antar sesama manusia. 

Oleh karena itu hiasi diri dengan etika kesantunan. Dengan kesantunan yang jauh menjadi dekat, yang sukar menjadi mudah, yang tersumbat menjadi lancar.



Suatu hari ada seorang tetangga baru memarkirkan  kendaraan di halaman rumah tetangganya, tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya baik dalam bentuk salam atau bentuk sapaan padahal dia lihat banyak orang ditempat itu, hal itu sering dilakukan hingga orang disekitar berkata." Tuh, orang apa hewan, tidak ada tatakramanya, salam tidak permisi tidak? Padahal berpendidikan". 

Suatu hari yang lain, ada seorang yang sedang berjalan sambil berpikir hingga tidak melihat ada orang lain, dia tidak menyapanya karena sedang focus pada pekerjaannya, biasanya suka menyapa, tapi kali ini dia menyapa, hingga orang yang tidak disapa berkata kepada orang lain." Ibu itu marah  dengan saya ya? Ko tidak nyapa saya?. 

Dua contoh diatas bisa dijadikan pelajaran bagi kita dalam hidup bermasyarakat. Ada tatakrama yang harus dijunjung tinggi, ketiadaannya membuat kehidupan menjadi tidak harmonis. Untuk itu mari kita pahami, apa yang dimaksud dengan sapaan?... kenapa kita harus menyapa?...dan sejauh mana manfaatnya?... 
Sapaan kata dasarnya" sapa" mendapat imbuhan akhiran "an"yang berarti ajakan untuk bercakap,teguran dan ucapan. Dengan demikian sapaan adalah suatu proses perbuatan yang dilakukan seorang kepala orang lain untuk diajak bercakap-cakap melalui bentuk teguran, hingga orang lain meresponnya.

Berapa pentingkah sapaan itu dalam hidup bermasyarakat?...tegur sapa mencerikan orang tersebut punya etika tatakrama kesopanan yang tinggi, sapaan menjadikan suasana penuh keharmonisan. Coba bayangkan jika kedua belah pihak tidak saling sapa alias selonong boy padahal mereka saling kenal, anda pasti bisa menebak bahwa orang tersebut hubungan tidak begitu harmonis, tidak punya nilai keakraban, pasti hidup mereka acuh tak acuh.

Terus sejauh mana manfaat sapaan dalam kehidupan ini. Segala sesuatu yang Allah SWT, ciptakan di muka bumi ada manfaatnya, sekalipun dalam pandangan manusia itu buruk. Begitu juga bagi orang yang mempunyai etika tatakrama yang mulia, jika diaplikasikan dalam kehidupan akan berbuah kebaikan untuknya. Nilai-nilai positif yang terkandung didalamnya adalah keakraban, terjaga silaturahmi, kedamaian, keharmonisan dan lainnya.

Bertegur sapa tidak mengenal kasta, tidak mengenal pendidikan, tidak ada penyekat dinding pemisah, bertegur sapa dilakukan kepada siapa saja, tidak mengenal tempat, tidak mengenal waktu.
Bagaimana caranya?.... yang melihat terlebih dahulu yang menyapa. 

Oleh karena itu jadikan sapaan bagian hidup, agar kehidupan menjadi terarah.