Suatu hari Umar bin Abdul Aziz Kholifah dari Bani Umayyah kedatangan seorang tamu. Ketika dalam perbincangan tetiba lampu redup spontanitas si tamu berkata.
" Ya, Umar lampunya redup boleh aku perbaiki" kata si tamu.
" Jangan, seorang tamu harusnya dimuliakan oleh tuan rumah" jawab Umar.
" Perlukah aku panggil asistenmu" tanya si tamu.
" Dia sedang tidur" jawab Umar.
Lalu Umar bangun dari tempat duduknya dan menuangkan minyak kedalam lampu hingga lampu kembali normal menerangi ruangan.
" Umar kenapa kamu lakukan sendiri?... bukankah kamu seorang Khalifah?" Tanya si tamu penuh keheranan.
" Umar tetaplah Umar, yang dulu dan sekarang tetaplah Umar tidak ada yang berubah dari Umar" jawab Umar memperjelas.
Kisah tersebut menggambarkan bahwa kedudukan tidak serta Merta harus dilayani dan dipasilitasi. Rendah hati yang dilakukan seorang pemimpin tidaklah menjatuhkan martabat, justru sebaliknya mengangkat derajat dan martabatnya.
Realita di lapangan terkadang berbalik 180 derajat. Seorang pemimpin justru selalu ingin dipasilitasi dan dilayani. Pernah seorang mengatakan kepada temannya,
" jika ada seorang pemimpin datang kesekolah adalah musibah". Kata seorang.
" Ko, bisa seperti itu" tanya teman penuh keheranan.
" Iya, karena harus mempersiapkan anggaran yang cukup banyak" jawab seorang memperjelas.
Ya, begitulah yang terjadi di negara antabarantah ini.
Rendah hati harus tertanam dalam hati, karena kalau tidak yang tersisa hanya arogansi atau kesombongan. Ketika kesombongan ada, maka tak satupun orang mendekati, andaikan ada yang menemani dan melayani itupun hanya sebuah keterpaksaan.
Rendah hati tidak membuat sekat dan kaku. Jangan sampai menjadikan orang lain sulit untuk bertemu karena kedudukan.
Rendah hati, orang yang selalu mau mendengarkan masukan dari orang lain. Rendah hati, orang yang tidak menjulang ketika dipuji, dan tidak jatuh jika dicaci dan dimaki.
Rendah hati, semakin tinggi ilmu semakin tawadhu laksana padi semakin berisi semakin merunduk.
Rendah hati, jiwa suci yang selalu memaafkan kesalahan orang.
Rendah hati, suatu sifat mulia yang menjadikan seseorang tidak merasa lebih baik, lebih hebat, lebih tinggi, atau lebih segala-galanya daripada orang
Andalah pemilik rendah hati itu, jika tertanam pada diri anda maka pintu-pintu kesuksesan ada ditangan anda, tapi jika ketiadaannya jangan harap untuk mendapatkanya, laksana pungguk merindukan bulan.
Tuhan berfirman.
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.
(Al Isra : 37).
dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.( Asy Syuara : 215 )
0 komentar:
Posting Komentar