Mari Tutupi....
Setiap orang ingin selalu hidup lurus, benar, dan penuh sejuta kebaikan, tetapi tidak semua orang berhasil mencapainya. Ada yang seluruh hidupnya diisi dengan kebaikan, ada yang separuh baik separuh tidak, ada juga yang semuanya tidak baik. Itulah potret kehidupan yang dijalani manusia. Orang baik itu bukan orang yang tak pernah salah, tetapi orang baik itu orang yang pernah melakukan kesalahan lalu Ia sadar dan merubah kesalahannya dengan kebaikan.
Tidak ada manusia yang sempurna dimuka bumi ini sekalipun seorang nabi. Ada saja kekhilafan, kelalaian dan kesalahan baik disengaja atau tidak. Kita tidak pantas menghukum, mencaci, menghina, menjatuhkan, membully, menyinyir dan apalah yang bersifat negatif thinking.
Ketika kita mencari kelemahan orang lalu membeberkan kesemua orang baik lewat medsos atau yang lainnya, pada dasarnya kita sedang membuka kelemahan diri sendiri. Apa yang kita perbuat kembali kepada diri kita sendiri. Seperti orang yang sering membuka aib sesama, maka dosa orang yang dibuka aibnya akan kembali kepada sipembuka aib itu sendiri. Bagi orang yang dibuka aibnya merupakan sebuah keberuntungan, bahkan kalau perlu berilah hadiah kepada orang yang membuka aib kita, kenapa?...., karena mereka teman sejati yang menggugurkan dosa yang pernah kita buat, dia menukar kesalahan kita kepada kebaikannya.
Padahal setiap kita punya aib masing-masing, karena Allah sayang, maka aib-aib kita Allah tutupi. Kata Rasulullah" siapa yang suka menutupi aib sesama, maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat kelak" alhadits.
Diam itu lebih baik, diam jika tidak tahu permasalahan, Tabayyun didahulukan sebelum berkata. Mulutmu harimaumu, jangan suka menghukumi sesuatu sebelum tahu duduk permasalahannya. Belum tentu yang nampak itu benar adanya. Jadilah bijak dalam bertindak. Rubah mindset kita . Ya, memang apa yang kita perbuat bersumber dari mindset kita, mindset bersumber dari apa yang kita lihat, baca dan lingkungan yang ada disekitar kita. Kata-kata kita adalah menunjukkan kepribadian kita.
***** "Hati-hatilah dengan tutur kamu,bisa jadi Ia menjadi prilakumu. Hati-hatilah dengan prilakumu, bisa jadi ia menjadi habitmu, dan hati-hatilah dengan habitmu(kebiasaan) bisa jadi ia akan menjadi hidupmu." Mahatma Gandhi.*****
Mungkin kita pernah dengar syair lirik dari raja dangdut Rhoma irama. 🎶" Janganlah kau suka membuka aib sesama, kesana-kemari mencari kelemahan orang, gajah di pelupuk mata tak kelihatan, semut diseberang lautan jelas kelihatan.." 🎶 kurang lebihnya seperti itu.
Rasulullah bersabda" Siapa yang beriman kepada Allah, maka hendaklah berkata yang baik atau diam" alhadits.
Dalam sabda yang lain," keselamatan manusia itu terletak pada lidahnya" alhadits.
Lidah memang tidak bertulang, tetapi besar dampaknya. Berapa banyak orang-orang besar jatuh dari singgasana karena tak pandai menggunakan lidah, berapa banyak orang-orang hebat dipenjarakan karena lidah. Maka berhati-hatilah dalam menggunakannya.
Dalam sabda yang lain," keselamatan manusia itu terletak pada lidahnya" alhadits.
Lidah memang tidak bertulang, tetapi besar dampaknya. Berapa banyak orang-orang besar jatuh dari singgasana karena tak pandai menggunakan lidah, berapa banyak orang-orang hebat dipenjarakan karena lidah. Maka berhati-hatilah dalam menggunakannya.
Bagaimana Allah SWT, memperumpamakan orang yang tak pandai menggunakan lidah bagaikan memakan bangkai.
Firman Allah SWT, "... Siapa yang suka membuka aib saudaranya, maka sama saja ia memakan jenazah saudaranya....,"
Firman Allah SWT, "... Siapa yang suka membuka aib saudaranya, maka sama saja ia memakan jenazah saudaranya....,"
Jika aib kita saja tidak mau dibuka, apalagi orang lain. Mari kita pandai-pandai menutupi aib saudara kita. Semoga Allah SWT senantiasa menutupi aib-aib kita kelak diakhirat.aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar