Keajaiban Doamu
Suharto,M.Pd
Tidak ada yang tahu tentang perjalanan hidup seseorang sekalipun dirinya sendiri. Itu merupakan rahasia illahi, jika semua orang tahu akan perjalanan hidupnya, maka pasti semua orang akan mempersiapkan dengan baik. Jika seseorang tahu dikemudian hari Ia miskin, maka ia berusaha dengan sekuat tenaga untuk menghindari kemiskinan. Jika seseorang tahu besok hari akan meninggal, maka dia berusaha semaksimal mungkin untuk senantiasa beribadah.
Jika semua siswa mengetahui apa yang akan terjadi dikemudian hari dalam hidupnya, maka siswa tersebut berusaha semaksimal mungkin untuk senantiasa meningkatkan kualitas diri. Karena siswa tidak tahu akan seperti apa dikemudian hari, siswa itu santai saja tanpa mempersiapkan diri. Setelah terjadi barulah penyesalan itu datang tanpa diminta.
Pada hakikatnya manusia dalam mengarungi kehidupan sehari-hari disertai oleh dua keadaan, yaitu kenikmatan dan kesulitan. Keduanya merupakan ujian yang Tuhan berikan kepada manusia. Kenapa harus ujian yang didapati manusia ?... bukankah Tuhan maha penyayang?... Kalau begitu buat apa Tuhan menurunkan ujian?.... Mungkin itu pernyataan dari seorang manusia.
Bukankah Tuhan telah berfirman" tidaklah kamu dikatakan orang beriman sebelum mendapatkan ujian dariku...".... Semakin tinggi kadar keimanan seseorang semakin besar bentuk ujiannya .... mungkin kita tahu diantara nabi yang tergolong Ulul Azmi, kenapa ?... Karena nabi mengalami ujian dibatas luar kemampuannya.... hingga para Nabi tak henti-hentinya bermunajat kepada sang penggenggam takdir.
Tidak ada yang mampu merubah takdir seseorang dalam hidup ini, kecuali hanya kekuatan doa. Mungkin kita pernah mendengar kisah tiga manusia terjebak dalam gua yang tertutup batu gunung. Ketiga orang tersebut adalah seorang majikan, seorang anak, dan seorang pemuda.
Ketika ketiga orang itu berteduh karena menghindari lebatnya hujan, tetiba batu gunung menutup mulut gua hingga tak ada celah untuk keluar. Berbagai usaha fisik dilakukan tak membuahkan hasil hingga hampir saja keputus asaan menghampiri.
Dalam kebingungannya, salah-satu orang mempunyai ide .
" bagaimana kalau kita berdoa" usul salah-satu penghuni gua.
" Ok, kita coba mudah-mudahan didengar Allah SWT" sambut yang lain.
Mulailah mereka berdoa dengan cara bergantian.
" Ya, Allah SWT. Dahulu aku mempunyai seorang karyawan, ketika waktunya gajian dia tidak ambil hak-nya, kutunggu-tunggu tidak datang juga, akhirnya gajinya aku belikan domba, aku pelihara sampai beranak Pinak hingga jumlahnya ratusan. Suatu hari dia datang meminta haknya, maka aku bilang itu seluruh domba milikmu, silahkan ambil. Diambillah semua tanpa disisahkan. Ya, Allah. Jika perbuatan itu kau ridhoi tolong geser batu itu" ucap simajikan. Batupun bergeser, tapi baru sebatas tangan.
Orang kedua berdoa" Ya, Allah SWT. Setiap hari aku memberikan susu kambing untuk keluarga dan kedua orang tuaku. Suatu hari perasan susunya sedikit, istri dan anakku meminta, tapi aku tidak kasih. Aku berangkat ke rumah orang tuaku, sesampai di rumah orang tuaku kudapati orang tuaku sudah tertidur, maka aku tunggu sampai orang tuaku bangun, jika apa yang kulakukan kau ridhoi tolong geser batu itu" pinta seorang anak. Maka batupun bergeser hanya kepala dan tangan yang bisa dikeluarkan.
Orang ketiga berdoa." Ya, Allah SWT. Aku seorang pemuda. Suatu hari saudara sepupu wanita datang kepadaku meminjam uang untuk kebutuhan hidupnya, aku bilang boleh, tapi layani diriku. Sang wanita tersebut tidak jadi. Dapat beberapa hari wanita itu datang dan memenuhi persyaratan pemuda, masuk kedua orang tersebut ke kamar, tetapi ketika baru hendak meniduri wanita tersebut, mendadak pemuda membatalkan niatnya. Pemuda tersebut memberikan uang dan langsung pergi. Ya, Allah andai apa yang aku lakukan menghindari maksiat itu kau ridhoi, tolong ya, Allah geser batu itu agar kami bisa keluar" ratap pemuda dengan penuh harap. Akhirnya mulut gua itu terbuka lebar, Keluarlah mereka dari dalam gua tersebut.
Firman Tuhan***** berdoalah kepada-Ku niscaya aku kabulkan bagimu,*****
Tidak ada yang mampu merubah takdir kita, kecuali kedahsyatan doa orang-orang yang Soleh diantara kita.
Begitu juga ketika saya divonis oleh beberapa dokter bahwa saya tidak akan lepas dari mesin ventilator karena kondisi saya tidak ada perubahan. Kekuatan doalah yang menipis semua ucapan dokter. Doa yang dipanjatkan keluarga, sahabat dan murid-murid yang ikhlas mampu merubah keadaan saya. Kedahsyatan doa menjadi sebuah keajaiban yang terjadi pada diri saya. Tetiba saya lepas dari ventilator, disusul tangan bergerak dan dua hari menjelang pulang didalam hati yang dalam saya berdialog dengan Allah SWT.
" Ya, Allah besok saya mau pulang tolong kembalikan suara saya, bagaimana saya bisa mengajar jika suara tidak ada dan bagaimana jika memerlukan pertolongan istri dan keluarga jika suara ini tidak ada. Tolong ya, Allah.....
" Ratap saya dalam doa.
Alhamdulillah, ketika mau pulang tetiba suara saya ada lagi...... Allahuakbar.... Allahuakbar.... Allahuakbar.
0 komentar:
Posting Komentar