Kenapa Aku Dibanding-bandingkan?

 hari ada seminar para binatang  membahas tentang keberadaan kaum binatang dan pungsinya masing-masing
Ada suatu yang menarik dalam seminar tersebut. Dimana lalat protes terhadap perlakuan manusia yang selalu membandingkan dirinya dengan lebah. Lebah selalu dikaitkan dengan hal-hal positif  sementara lalat  dikaitkan dengan hal-hal  yang negatif. 
" Jangan suka membanding-bandingkan saya dengan lebah" kata lelat.
" Ko, bisa begitu" tanya peserta seminar.
" Iyalah, saya marah lah" Jawab lebah.
" Kenapa bisa begitu?" Tanya peserta seminar.
" Tidak bisa saya dibandingkan dengan lebah, karena saya dan lebah tidak sebanding, pungsinya dan tanggung jawab saya dan lebah berbeda" jawab lalat.
" Coba mari anda lihat dalam berbagai macam sisi"  kata lalat sambil menjelaskan:
1. Makanan, lebah mengambil dari putik sari bunga. lalat dari makanan yang matang dan hampir mau busuk. Anda jangan melihat yang dimakan, anda melihat dari kebermanfaatan dari perbuatan itu. Antara lebah dan lalat sama-sama membantu' lebah membantu penyerbukan pada tanaman sementara lalat membantu menguraikan pembusukan.
2. Tidak ada yang dirugikan, lebah kalau hinggap tidak ada dahan yang patah lalat pun sama. Artinya dimanapun lalat dan lebah keberadaannya tidak merugikan.
3. Hasil kerja, lebah menghasilkan madu untuk persiapan makannya ratunya dan prajuritnya.itu tabungan lebah menghadapi musim semi. Lalat tak perlu itu karena makanan banyak berserakan dimana-mana . Jika madu diambil oleh manusia itu karena manusia sifatnya rakus, jangankan madu kayu saja dimakan.
4. Tidak jahat, lebah tidak jahat kecuali ada yang ganggu, lalatpun sama tidak mengganggu bahkan jika mengganggu dia memberikan solusi, contoh  anda sedang ngopi atau nyusu lalat  masuk ke gelas anda jangan khawatir cukup tenggelamkan saja, karena sayap kiri racun dan kanan penetral.

Coba jika ada lalat dan lebah disamping anda kira-kira sikap anda bagaimana?

Nah kawan itu sifat aku dan lebah sama-sama mempunyai pungsi dan tanggung jawab masing-masing. Bukankah Tuhan menciptakan makhluk tidak ada yang sia-sia dan semua ada manfaatnya sesuai kodratnya masing-masing.

Dari kisah ini dapat kita simpulkan bahwa kita hidup sudah mempunyai peran masing-masing, jangan menghina dan membanding-bandingkan satu sama lainnya. Pada setiap orang ada sisi positifnya ada negatifnya semua kembali pada sudut pandang masing-masing. Setiap pandangan orang berbeda-beda. Apa yang benar menurut anda belum tentu benar menurut orang lain. Seburuk-buruk makhluk hidup masih punya sisi positifnya.oleh karena itu marilah kita positif tingking.apa yang kita lihat buruk belum tentu buruk, apa yang kita lihat baik belum tentu baik.hanya Tuhan yang tahu akan segalanya.

0 komentar:

Posting Komentar