Sebuah kebenaran



Sebuah Kebenaran.....
MTsN 5 Jakarta
17-2-2020




Hidup tidak selamanya indah sekalipun yang kita lakukan benar, karena kebenaran yang kita lakukan belum tentu diterima oleh semua orang. Saya teringat pesan salah satu narasumber kepada saya " ingat tidak semua orang suka terhadap apa yang kita lakukan sekalipun yang kita lakukan sebuah kebenaran".
Memang tidak semua teman senang apa yang kita raih, mungkin karena irih atas prestasi kita yang pada akhirnya timbul rasa dengki. Ketika kedengkian sudah tertanam di hati sulit rasanya orang tersebut melihat kita sukses. Sering kita dengar dari teman" kedengkian tanda tak mampu" dan ingat juga jangan berdiskusi dengan pendengki, karena kebaikan dan kebenaranmu tertutupi oleh kedengkiannya. Apa yang kita lakukan semua dimatanya adalah salah.
Mungkin kita pernah menonton salah satu sinetron di televisi yang berjudul " Tukang Bubur Naik Haji " ternyata cerita itu benar-benar ada dalam kehidupan hingga saya suka tertawa. Kenapa ? Itu ada di kehidupan yang saya jalani. Bagaimana karakter H.Muhiddin yang selalu irih terhadap apa yang dilakukan pak Sulam si tukang bubur. Di matanya apa yang dilakukan pak Sulam selalu salah.
Tapi banyak orang baik ko, jangan takut dalam mengarungi hidup ini. Yang perlu kita takuti dalam hidup ini adalah ketika orang-orang baik menjauh dari kita. Selama kita baik InshaAllah, ada saja pertolongan Allah,SWT.
Ketika saya sedang melakukan shalat Dhuha, tiba-tiba Kepala Tenaga Pendidikan menemui saya.
" Pak, dipanggil kepala sekolah dan teman-teman sedang menunggu" kata kepala Tenaga Pendidikan.
" Iya Bu, tanggung dua rakaat lagi" kata saya.
Saya dipanggil karena ada teman yang melapor bahwa saya tidak mau kerja sama dalam hal yang bertentangan dengan hati nurani. Ya, memang berat inilah potret buruk pendidikan kita. Kita mengajarkan kebaikan malah kita juga yang menghancurkannya. Astagfirullah...... astagfirullah... astagfirullah...
Selama pendidikan tidak amanah dan mental penjilat masih ada dalam dunia pendidikan, sulit rasanya pendidikan akan maju, sekalipun silih bergantinya menteri pendidikan.
Sejak itu terjadilah pembunuhan karakter yang dilakukan seorang pemimpin.tidak satupun jabatan diberikan dan dicekal untuk ikut pelatihan. Teman-temanku mengetahui kondisi ku.....tapi kemana mereka, tak satupun yang menghibur.... mereka sibuk dengan dirinya.
Itulah teman ketika jaya banyak yang mendekati kita, tetapi ketika kita terpuruk tak satupun yang mendekati kita. Seorang a' lim berkata " Teman yang baik laksana pohon, jika kita tertimpah panas dia menaungi, ketika kita lapar dia memberi". Artinya ketika kita mendapatkan masalah teman memberi nasehat, motivasi agar tegar dalam menghadapi permasalahan hidup.jika kita sangat membutuhkan sesuatu teman yang memberikan solusi.
Saya tidak takut menghadapi ini semua, tetap semangat oftimis. Allah tidak akan menguji seorang hamba diluar kemampuannya. Jika kita benar pasti ada gantinya.
Alhamdulillah, pintu rezeki yang lain Allah buka melebihi apa yang hilang dariku. Istriku diterima menjadi pegawai negeri. Allahu Akbar.... Allahuakbar..... Allahuakbar.....
Rezeki tak pernah tertukar, kalau memang rezeki kita tak akan pergi kemana. Jangan takut mengatakan yang benar sekalipun pahit rasanya.

0 komentar:

Posting Komentar