Hidup Hanya Satu Pilihan



Hidup Hanya Satu Pilihan...
Suharto, M.Pd
MTsN 5 Jakarta
11-3-20

Semakin kita tahu banyak terkadang kita diajak untuk berpikir memecahkan permasalahan yang kita hadapi dengan Arif dan bijaksana. Permasalahan itu pasti ada, karena hidup itu sendiri masalah.
Tuhan menciptakan makhluk saling berpasangan; ada siang ada malam, ada gelap ada terang , ada miskin ada kaya, ada pria ada wanita, ada perbuatan jahat ada perbuatan baik, dan masih banyak contoh lainnya.
Kita sering mendengar, hidup ini adalah pilihan mau pinter atau mau bodoh, mau sukses atau biasa-biasa saja, semua tergantung kita masing-masing. Kalau mau pinter belajar, kalau mau bodoh tidak usah belajar.
Melihat permasalahan-permasalahan tersebut, mungkin yang melatarbelakangi pernyataan orang tentang hidup ini ada dua pilihan. Mungkin menurut saya sah-sah saja.
Sementara yang lain mengatakan hidup ini hanya satu pilihan bukan dua pilihan. Kalau sudah begini bingungkan ?.... Kata buku yang satu begini sementara buku yang kedua begitu.
Pernah saya baca dua buku yang sama-sama membahas tentang berpikir. Buku yang satu membahas tentang pentingnya positif thinking ( berpikir positif ), sementara yang satu membahas tentang pentingnya negatif thinking ( berpikir negatif).
Sementara ini kita sering membahas pentingnya berpikir positif kepada murid, teman dan jama'ah dan melupakan betapa pentingnya berpikir negatif. Betulkan?........
Betapa banyak korban berjatuhan bahkan terkadang sampai nyawa melayang, kenapa hal ini terjadi?.....pasti sebagian jawabannya " ah itu mah udah takdir dia". Mari kita lihat contoh ini.
Ada dua orang yang berpikiran berbeda akan melewati sebuah jalan, kedua orang tersebut sudah tahu kondisi jalan sering terjadi penodongan atau pembegalan. Orang pertama berkata " hidup itu sudah takdir Allah, tenang saja". Ketika sampai dipertengahan jalan yang sepi dia langsung dihadang dan dibegal. Lenyaplah apa yang ada padanya. Sementara orang kedua berkata" kalau saya lewat jalan ini pasti saya berhadapan dengan para penjahat, dari pada aku mati sia-sia, lebih baik aku tidak jadi atau lewat jalan yang lain". Orang kedua terbebas dari penjahat. Inilah yang dimaksud negatif thinking.
Mungkin sahabat-sahabat pernah punya pengalaman naik kereta lalu turun di stasiun dalam kondisi sepi sementara waktu sudah larut malam, di pojok kiri ada dua orang bertampang seram dan di pojok kanan ada petugas jaga. Saya yakin dalam hati anda bergejolak, apalagi kedua orang itu berjalan menghampiri anda, saya pastikan jantung anda berdetak tak beraturan, pada saat itu pula anda pindah menghampiri petugas untuk cari aman.
Kembali kepada hidup itu hanya satu pilihan, kenapa ?.....karena Tuhan sendiri yang menghendaki satu pilihan. Coba perhatikan Tuhan tidak memerintahkan manusia itu miskin, yang Tuhan perintahkan memberi bukan meminta, jadi Tuhan hanya menghendaki satu pilihan kepada manusia, yaitu Kaya, maka Tuhan mempunyai banyak pintu-pintu keluarnya rezeki, diantaranya lewat usaha, pernikahan, sedekah, Istighfar, ketaqwaan, dan lainnya.
Firman Tuhan," Siapa orang yang bertaqwa niscaya Allah berikan jalan keluar ( semua urusan) dan memberikan rezeki tanpa kerja yang melelahkan".
Tuhan juga menghendaki semua manusia masuk surganya, maka Tuhan selalu membuka lebar-lebar pintu-pintu surga, jika manusia melanggar aturan syariatnya Tuhan membuka luas-luas pintu pengampunan. Sebagaimana firman Tuhan;
***** Sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang*****
Jadi Tuhan pada hakikatnya menghendaki manusia hidup hanya satu pilihan, yaitu kaya, sukses, pintar, sehat dan terakhir masuk surga.

2 komentar:

  1. Mantul bpk.. Smg apapun pilihan kita.dpt ridhonya n tentu yg trbaik buat kita..

    BalasHapus