Sampaikan Walau Sedikit


Anda menulis tentang kebaikan bukan berarti anda orang yang sudah baik, tetapi paling tidak anda sudah menyampaikan kebaikan walaupun hanya sedikit. lambat laun tapi pasti jika terus-menerus menyampaikan kebaikan akan mempengaruhi diri Anda. Teruslah menebar kebaikan walaupun tidak ada yang mendengarkan Anda, setidaknya anda sudah menyampaikan kebaikan. Janganlah menunggu diri jadi sempurna baru menyampaikan kebaikan, sampaikan saja kebaikan nanti pada saatnya anda akan mencapai kesempurnaan.

Menyampaikan kebaikan bukan hanya milik orang tertentu, menyampaikan kebaikan milik semua orang. Jadi anda berhak menyampaikan kebaikan itu.
Dalam maqolah dikatakan" lihat apa yang dia katakan, jangan lihat siapa yang mengatakan".
Begitu juga ada ungkapan" Ambil telur walaupun keluarnya dari dubur ayam, tetapi jangan kamu ambil sesuatu sekalipun keluarnya dari dubur manusia". artinya dari mana saja datangnya kebaikan ambil, sekalipun kebaikan kebaikan datangnya dari orang jahat.
Ada juga yang mengatakan" Nasehat seorang pencuri lebih mengena ketimbang nasehat orang bijak". Kenapa hal itu terjadi? Karena pencuri itu mengalami dan apa yang terjadi dia sudah rasakan, Hatta orang lain lebih percaya ketibang perkataan orang bijak yang hanya sebatas kata.

Menyampaikan kebaikan adalah salah satu sifat wajib Nabi Muhammad SAW, yaitu Tabligh. Tentunya sebagai pengikutnya berkewajiban mengikuti Sunnah-sunnahnya. Beliau bersabda:
" Sampaikan dariku sekalipun hanya satu ayat". Al-Hadits.

Seberapa pentingkah menyampaikan kebaikan?....Islam itu tersebar lewat dakwah, karena Islam itu agama dakwah. Menyampaikan dan mengajak kebaikan itu  ujung tombaknya Islam. Islam tersebar ke seluruh penjuru dunia karena berkat dakwah bukan karena mengangkat pedang. Tugas anda adalah hanya menyampaikan kebaikan untuk diterima atau tidaknya urusan pribadi masing-masing dan tidak ada paksaan.
Tuhan berfirman.
" Tidak ada paksaan dalam Islam...." .

Oleh karena itu, jadikan diri anda untuk senantiasa menyampaikan kebaikan dimanapun anda berada. Baik langsung melalui ucapan atau tidak langsung melalui tulisan-tulisan. Lakukan terus menerus hingga orang itu mengikuti kebaikan anda. 

Menyampaikan apalagi sampai mengajak untuk kebaikan tidak semudah yang anda bayangkan.  Anda lihat bagaimana Nabi Muhammad SAW, ketika menyampaikan dakwah di daerah Thoif (sekarang Etovia) bukannya disambut malahan disambut.

Begitu juga ada beberapa jamaah tabligh ketika mengajak orang untuk shalat berjamaah di Musholla atau masjid, mereka bukannya disambut malah dicaci maki bahkan sampai  mendarat air liur (ludah) di muka sang pendakwah.
Ayo jadikan diri anda untuk terus menyampaikan kebaikan, sampai kebaikan itu ada pada orang yang anda sampaikan kebaikan. Anda pasti bisa.

0 komentar:

Posting Komentar