Semua orang ingin hidup bahagia, tetapi tidak semua orang mencapainya. Kata orang kalau hidup serba kecukupan bahagia, kenapa hidupnya diakhiri dengan tragis. Oleh karena itu kekayaan bukan sumber kebahagiaan. Kata orang menjadi orang miskin tidak bahagia, toh banyak orang miskin menikmati hidupnya walaupun makan apa adanya.
Banyak orang berkata
kepada anak gadisnya" menikahlah dengan anak orang kaya biar hidupmu
senang". Realitanya bukan kebahagiaan yang didapati, tetapi penderitaan
yang dialami.Kelihatannya sih bahagia didepan orang banyak, tetapi dibelakang
mereka menjerit dan menangis.
Banyak orang tua bangga
menyekolahkan anak-anaknya menjadi orang hebat, tetapi setelah anaknya sukses
apa yang Ia dapat kesunyian sepanjang hari. Pernah suatu hari saya ngobrol
dengan orang tua dijalan.
" Kata orang bapak hidupnya enak karena anak bapak udah pada sukses, tetapi orang itu tidak tahu bahwa anak-anak bapak masih melorotin bapak" ucap sibapak.
" Oh,...gitu ya pak" balasku.
" Kata orang bapak hidupnya enak karena anak bapak udah pada sukses, tetapi orang itu tidak tahu bahwa anak-anak bapak masih melorotin bapak" ucap sibapak.
" Oh,...gitu ya pak" balasku.
Ya, itulah hidup tidak
semua yang nampak menunjukkan yang sebenarnya.Terus bagaimana kita menyikapi
hidup ini?...ya, sudah jalani saja hidup ini bagai air mengalir tanpa harus
banyak berpikir. Suatu hari seorang istri yang suaminya sedang sakit ditanya
sama temannya.
" Maaf Bu, saya lihat ibu enjoy saja tanpa ada beban, masih bisa bercanda, tertawa dan ngajarpun tetap saja ceria " ucap seorang teman keheranan.
" Lah memangnya harus bagaimana" kata seorang istri.
" Maaf Bu, biasanya orang kalau tertimpa ujian atau musibah dia panik, gelisah, banyak diam, beboro bisa tertawa, makan saja tidak nafsu akhirnya badan menyusut, lah ibu masih montok saja bingung saya, apa sih resepnya?" Ucap seorang teman lagi.
" Hmmmm.... hidup ini jangan terlalu banyak dipikirin, tetapi dijalani dan dinikmati saja serta jangan banyak mengeluh" jawab seorang istri.
" Oh,...gitu ya bu. Makasih ilmunya" ucap seorang teman lagi.
" Maaf Bu, saya lihat ibu enjoy saja tanpa ada beban, masih bisa bercanda, tertawa dan ngajarpun tetap saja ceria " ucap seorang teman keheranan.
" Lah memangnya harus bagaimana" kata seorang istri.
" Maaf Bu, biasanya orang kalau tertimpa ujian atau musibah dia panik, gelisah, banyak diam, beboro bisa tertawa, makan saja tidak nafsu akhirnya badan menyusut, lah ibu masih montok saja bingung saya, apa sih resepnya?" Ucap seorang teman lagi.
" Hmmmm.... hidup ini jangan terlalu banyak dipikirin, tetapi dijalani dan dinikmati saja serta jangan banyak mengeluh" jawab seorang istri.
" Oh,...gitu ya bu. Makasih ilmunya" ucap seorang teman lagi.
Hidup ini dijalani saja
sesuai prosedur yang ada, tanpa harus macam-macam apalagi mengeluh, menangis.
Mengeluh, menangis tidak memecahkan masalah. Sedih boleh, wajar itu manusiawi.
Hal tersebut sudah dijelaskan oleh Allah dalam ayat suci Alquran.
Bahwa diantara sifat manusia sering berkeluh-kesah, kecuali orang-orang beriman. Mereka orang beriman tidak pernah berputus asa dari Rahmat Allah SWT. Oleh karena itu mari kita jalani hidup ini apa adanya sesuai dengan petunjuk dari yang maha memberi petunjuk.
Bahwa diantara sifat manusia sering berkeluh-kesah, kecuali orang-orang beriman. Mereka orang beriman tidak pernah berputus asa dari Rahmat Allah SWT. Oleh karena itu mari kita jalani hidup ini apa adanya sesuai dengan petunjuk dari yang maha memberi petunjuk.
0 komentar:
Posting Komentar