Butuh Kejujuran



BUTUH KEJUJURAN........



Disaat mengajar serba keterbatasan karena penyakit " Ya Allah, ini salahku bukan siswa-siswiku, karena keterbatasan tidak maksimal untuk mengajar mereka" kata hatiku.biasanya mengajar dengan penuh semangat ketika mengajar bagaikan seorang motivator.... energik, semangat dan menginspirasi....
Kuperhatikan satu persatu siswa-siswi, dalam hati ingin sekali berharap mereka aktif dan kreatif menemukan cara belajar mereka masing-masing, minimal ada semangat untuk belajar.Dahulu aku sukses belajar karena ada semangat dalam diri bahkan menemukan metode belajar sendiri.
Sering disampaikan kepada siswa-siswi " anak-anakku apapun materi diberikan oleh guru kepada kalian tidak ada manfaatnya, jika kalian tidak ada sedikitpun semangat menjadi sang pembelajar. Yang mampu merubah dirimu ya, dirimu sendiri bukan orang lain".
Berharap siswa-siswi menjadi manusia yang jujur, karena kejujuran akan membawa ketenangan jiwa.orang yang tidak jujur hidupnya selalu was-was karena takut ketahuan. Siswa-siswi berprestasi yang jujur, kejujurannya lebih berarti nilainya dari sebuah prestasi itu sendiri. Jika siswa-siswi jujur maka dengan mudah guru untuk mengevaluasi cara mengajar.
Jika semua hasil belajar tidak memuaskan, maka ada dua kemungkinan yang terjadi;
1. Siswa-siswi belum paham terhadap materi yang disampaikan
2. Cara penyampaian guru yang kurang menarik.
Oleh karena itu dalam hal ini kejujuran siswa-siswi sangat dibutuhkan.
Tidak mudah untuk menghasilkan siswa-siswi jujur perlu perjuangan dan teknik yang tepat. Berapa banyak siswa-siswi ketika sedang penilaian yang tidak percaya diri, kenapa karena mereka datang ke sekolah bagaikan botol kosong. Tidak ada persiapan andaikan ada tidak maksimal, yang pada akhirnya melakukan ketidak jujuran.
Terkadang guru berusaha mencari solusi bagaimana cara agar siswa-siswinya punya semangat untuk menjadi seorang pembelajar.
Berbagai cara dilakukan, ikut pelatihan berbagai macam cabang keilmuan sekalipun berbayar dengan biaya pribadi bahkan harus menyeberangi lautan, semua itu dilakukan demi siswa-siswinya.
Semua guru berharap semua siswa-siswinya cerdas dan berkarakter, tetapi untuk menuju kesana butuh waktu, tenaga dan pikiran. Tidak mudah banyak halang-rintang dan bahkan pintu perjara siap menanti jika salah melangkah.bagaimanapun kekerasan tidak dibenarkan, jika punya hati kenapa harus memaki, jika punya kata kenapa harus menimpah dan jika bisa merangkul kenapa harus memukul.
" Sampaikan arahan, teguran dan bimbingan kepada muridmu dengan penuh kasih sayang tanpa emosi" kata KH. Sahal Mahfudz .
Jika guru edukatif, orang tua aktif dan siswa kreatif InshaAllah akan tercipta suasana pendidikan yang terarah dan menghasilkan siswa-siswi yang berkarakter dan berprestasi.

0 komentar:

Posting Komentar