Saatnya Berbagi

Saatnya Berbagi
Suharto,M.Pd



Dunia sedang berduka melawan makhluk tuhan yang tak kasat mata. Kemarin kita hanya melihat dunia luar sedang berduka, kini duka itu ada didepan mata. Dari dua menjadi berlipat ganda, mungkin setiap hari terus bertambah tanpa terduga.
Semua orang terus berusaha menghindar , tapi tak tahu virus Corona terus mengejar hingga banyak saudara kita terpapar dan terkapar sementara ada sebagian saudara kita yang terus menahan lapar.
Dalam kondisi seperti ini jangan saling menyalahkan, karena semua berusaha untuk mencari jalan kemaslahatan, mari kita bergotong royong untuk berangkulan, menghadapi musibah virus Corona yang terus berjalan.
Saatnya kita berbagi, tuhan sedang memanggil kita untuk peduli dan empati, hilangkan sifat kikir tanpa harus berpikir. Ingat disebagian harta yang kita miliki ada sebagian hak orang yang sedang membutuhkan, baik dipinta atau tidak dipinta.
Saatnya kita berbagi, dibelahan dunia sana saudara-saudara kita telah membuat jalan-jalan ke surga dengan tumpukan harta. Apakah kita masih sayang dengan harta yang belum tentu menolong kita?... Apakah kita menunggu sakaratul maut baru berbagi?... padahal disamping kanan-kiri sedang menunggu ahli waris kita.
Saatnya kita berbagi, ayu....kita saling bahu-membahu untuk membantu. Bukankah berbagi disaat kita ingin kaya dan butuh itu sangat dicintai Tuhan?.... bukankah setiap yang kita keluarkan dari rizeki kita, Tuhan akan perlihatkan dihadapan kita dihari yang akan datang?...
Saatnya kita berbagi, donasikan sebatas yang kita punya. Bukankah Tuhan akan balas kebaikan kita dengan berlipat ganda dari apa yang kita donasikan?... Ayu jangan sampai datang dimana harta, tahta dan apapun yang kita punya tak berguna lagi di mata manusia apalagi di mata Tuhan.
Saatnya kita berbagi, Tuhan tak pernah terkayakan dari harta yang kita bagikan dan Tuhan pun tak susah ketika kita pelitnya nauzubillah. Semua yang kita lakukan kembali kepada diri yang tak perlu disangsikan.
Saatnya kita berbagi, jangan sampai terjadi penyesalan karena tubuh kita sudah berada di lubang kuburan. Hilang sudah kesempatan yang ada hanya anak-anak kita berebut warisan, karena orang tuanya tidak pernah mengajari ajaran Tuhan.

0 komentar:

Posting Komentar